Siapakah Allano Lima & Maxwell Souza, Pencetak Gol Persija di Laga Pembuka Super League 2025/2026

 

Persija Jakarta membuka kiprah di Super League 2025/2026 dengan performa impresif di kandang sendiri, Jakarta International Stadium. Allano Brendon de Souza Lima, winger asal Brasil, langsung menunjukkan kelas internasionalnya dengan mencetak dua gol—sebuah brace—menyudahi perlawanan Persita Tangerang tanpa ampun. 

Allano, yang baru bergabung dengan Persija musim ini, memang diboyong klub ke-8 asal Brasil dalam skuad dan mengusung ambisi mengokohkan lini serang Macan Kemayoran. Pemain berusia 30 tahun kelahiran Rio de Janeiro ini memiliki pengalaman lintas benua: dari Brasil (Cruzeiro, EC Bahia), Eropa (Estoril di Portugal), ke Turki (Bursaspor) hingga Jepang (Ventforet Kofu).

Tak puas hanya menjadi bintang di babak pertama, Persija menambah intensitas serangan melalui Maxwell Souza de Lima—winger muda Brazil lain yang sudah mencuri hati Jakmania. Ia baru resmi didatangkan pada 6 Agustus 2025 dan diproyeksikan memperkuat kreativitas serangan di sayap. Dan seperti kilat, Maxwell hanya membutuhkan delapan menit untuk menjaringkan gol perdananya di Persija—sebuah debut mimpi yang menjadi momen paling dikenang di laga ini.

Dengan tambahan dua pemain Brasil berpengalaman, Persija kini memiliki "Trisula Maut" di lini depan: Allano, Maxwell, dan Gustavo Almeida. Mereka diharapkan menyokong ambisi klub untuk meraih gelar juara. 

Persija Jakarta membuka musim dengan sorotan kuat. Allano menegaskan reputasinya sebagai penyerang tajam, sementara Maxwell langsung menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pelengkap—melainkan potensi game-changer. Kombinasi kedua pemain asal Brasil ini memberi sinyal kepada rival bahwa Macan Kemayoran datang untuk menerkam gelar.

 

Sumber: Bola.com. Antaranews, Jawapos.com

0 Komentar

Aceh Singkil Termiskin di Aceh, Tapi Anggaran Malah untuk Mobil Dinas dan iPad

Aceh Singkil – Di tengah status Aceh Singkil yang masih tercatat sebagai kabupaten termiskin di Provinsi Aceh, publik dikejutkan dengan kebijakan pengadaan mobil dinas dan iPad bagi pejabat daerah. Langkah ini memicu kritik keras dari berbagai kalangan, salah satunya dari Ketua PRUM Aceh Singkil Mengabdi, Abdul Azis. “Ini ironis. Jalan-jalan di kampung banyak berlubang, jembatan sudah reot, lapangan kerja minim, masyarakat sulit mencari penghasilan, tapi anggaran malah dipakai untuk kemewahan pejabat,” tegas Azis. Menurutnya, kebijakan seperti ini menunjukkan jauhnya prioritas pemerintah daerah dari kebutuhan nyata rakyat. “Uang rakyat seharusnya kembali ke rakyat. Kalau dipakai memperbaiki infrastruktur, membantu petani dan nelayan, atau menciptakan lapangan kerja, dampaknya akan terasa luas. Mobil dan iPad tidak akan mengentaskan kemiskinan,” ujarnya. PRUM Aceh Singkil Mengabdi mendesak agar alokasi anggaran tersebut segera ditinjau ulang. Azis menegaskan, pihaknya akan terus bersuar...