Kembalinya Zinedine Zidane

 Reporter: Alif Alqausar

Zinedine Zidane, pelatih yang membawa Real Madrid hattrick UCL

The Mirror melaporkan Zinedine Zidane semakin dekat untuk meraih pekerjaan impiannya bersama tim nasional Prancis saat Didier Deschamps menghadapi pemberontakan di ruang ganti.

Deschamps memimpin Les Bleus untuk memenangkan Piala Dunia 2018, sebelum mencapai final turnamen pada tahun 2022. Namun penampilan yang mengecewakan di Euro 2024 dan pertengkaran dengan pemain senior telah membuat mantan bos Marseille itu semakin tertekan.

Ia bahkan telah mencoret Kylian Mbappe dari skuad untuk pertandingan Nations League mendatang, dengan sang bintang dilaporkan siap meninggalkan negaranya karena marah kepada Deschamps. Mbappe bukan satu-satunya yang merasa frustrasi dengan kepemimpinan bos Prancis itu.

Menurut laporan di Prancis, para pemain dalam tim nasional telah 'muak' dengan Deschamps dan metodenya. Mereka sekarang mendesak Zidane untuk mengambil alih sebagai penggantinya.

Ikon tersebut telah dilihat sebagai calon potensial untuk pekerjaan Manchester United sebelum Ruben Amorim ditunjuk. Zidane telah menganggur sejak meninggalkan Real Madrid pada tahun 2021, setelah membawa mereka meraih dua gelar La Liga dan tiga Liga Champions dalam dua periode kepemimpinannya.

Mantan pemenang Piala Dunia tersebut telah menawar pekerjaan di Prancis selama beberapa waktu dan akan menjadi kandidat yang ideal untuk menggantikan Deschamps. Pelatih Les Bleus saat ini memiliki kontrak hingga Piala Dunia 2026 dan didukung secara publik oleh Federasi Sepak Bola Prancis setelah Euro 2024.

Selain konfliknya saat ini dengan Mbappe, Deschamps juga melihat Antoine Griezmann secara mengejutkan pensiun dari sepak bola internasional pada bulan September. Deschamps telah memimpin Prancis selama 12 tahun, meskipun masa jabatannya tampaknya dalam masalah yang serius.

Pria berusia 56 tahun itu dengan keras membela keputusannya untuk tidak memasukkan Mbappe dari skuad terbarunya. Deschamps menunjuk pada perjuangannya untuk tampil di Madrid sebagai alasan di balik itu, meskipun komentarnya muncul sebelum berita tentang ketidakbahagiaan Mbappe tersiar.