Oleh: Alif Alqausar
![]() |
Ilustrasi: net |
Kejahatan perang terhadap rakyat Palestina di negara timur tengah tidak kunjung mereda. Rakyat Palestina kian menderita akibat membabi buta nya militer Israel.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, sejarawan Palestina-Amerika Rashid Khalidi, profesor emeritus Edward Said untuk studi Arab modern di Universitas Columbia, mengatakan “genosida” yang terjadi di Gaza sejak Oktober 2023 “lebih buruk daripada fase mana pun dalam sejarah Palestina”.
Dalam beberapa minggu terakhir, militer Israel telah mengintensifkan serangan di Gaza utara, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan pejuang Hamas yang telah berkumpul kembali, memaksa warga sipil untuk meninggalkan daerah tersebut. Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa warga Palestina menderita lebih dari sebulan pengepungan militer di utara.
Pada hari Kamis, Menteri Perumahan Yitzhak Goldknopf mengunjungi perbatasan Gaza dan mendukung inisiatif untuk membangun kembali permukiman di daerah kantong tersebut.
“Pemukiman Yahudi di sini adalah jawaban atas pembantaian mengerikan [7 Oktober 2023] dan jawaban bagi Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag,” kata Goldknopf seperti dikutip media Israel.
Sebagian besar negara adidaya menganggap pemukiman yang dibangun di wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967 sebagai ilegal dan melihat perluasan pemukiman tersebut sebagai hambatan bagi perdamaian, karena pemukiman tersebut menggerogoti tanah yang diinginkan Palestina untuk negara masa depan mereka.
Pada hari Minggu, para pemimpin Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menegaskan kembali seruan mereka untuk gencatan senjata “segera dan permanen” di Gaza selama pertemuan mereka di Kuwait.
Para pemimpin tersebut “mengutuk dengan keras kejahatan yang mengejutkan dan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza sebagai bagian dari agenda genosida dan pembersihan etnis” terhadap warga Palestina.
Mereka juga menyambut baik surat perintah penangkapan ICC terhadap Netanyahu dan Gallant.
Saat negosiasi terus berlanjut untuk gencatan senjata yang sulit dicapai, pasukan Israel menyerang Beit Lahyia pada hari Senin, menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina lainnya.
Genosida Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 44.429 warga Palestina dan melukai 105.250 orang sejak 7 Oktober 2023. Sedikitnya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu, dan lebih dari 200 orang ditawan.
0 Komentar