Atlético Madrid sukses mengalahkan rival sekota, Real Madrid, dengan skor signifikan 5-2 dalam lanjutan kompetisi La Liga yang digelar di Stadion Metropolitano.
Hasil ini menandai kekalahan pertama Real Madrid musim ini, sekaligus memberikan dorongan besar dalam perebutan posisi teratas klasemen.
Pertandingan dibuka dengan intensitas tinggi dan menghasilkan empat gol di babak pertama.
Atlético unggul lebih dahulu melalui sundulan Robin Le Normand (14'). Real Madrid sempat merespons dan membalikkan keadaan berkat gol dari Kylian Mbappé (25') dan gol indah dari Arda Güler (37').
Namun, keunggulan Los Blancos hanya bertahan sebentar setelah Alexander Sørloth menyamakan kedudukan (45'+3') menjelang turun minum. Kekuatan Dominan Babak Kedua Atlético Madrid menunjukkan efektivitas klinis di babak kedua. Julián Álvarez menjadi figur kunci dengan mencetak brace (dua gol). Álvarez membawa timnya unggul kembali melalui tendangan penalti yang akurat (52') dan kemudian memperlebar jarak dengan eksekusi tendangan bebas yang spektakuler (64').
Antoine Griezmann memastikan kemenangan telak bagi Los Colchoneros melalui gol di masa injury time (90'+3'). Real Madrid, meskipun mendominasi penguasaan bola, gagal menembus pertahanan disiplin Atlético dan menunjukkan kerentanan yang tidak biasa di lini belakang.
Statistik dan Fakta Menarik.
Meskipun Real Madrid pulang dengan kekalahan telak, angka-angka statistik justru menunjukkan adanya pertarungan kontras antara penguasaan bola dan efisiensi serangan.
Real Madrid mendominasi aspek penguasaan bola secara signifikan, dengan angka 63% berbanding 37% milik Atlético Madrid. Dominasi ini tercermin dari jumlah umpan akurat yang hampir dua kali lipat lebih banyak daripada tuan rumah (470 berbanding 242). Secara tradisional, penguasaan bola sebanyak ini akan mengindikasikan kontrol penuh atas permainan, namun Derby Madrid kali ini menceritakan sebaliknya.
Atlético Madrid membuktikan bahwa efisiensi adalah kunci kemenangan. Tim asuhan Diego Simeone hanya melepaskan 13 tembakan sepanjang pertandingan, tetapi 7 di antaranya tepat sasaran—rasio yang sangat tinggi. Sebaliknya, Real Madrid kesulitan menembus pertahanan Los Colchoneros, hanya mampu mencatatkan 6 tembakan dengan hanya 2 yang mengarah ke gawang Jan Oblak.
Perbedaan terbesar terlihat pada metrik Expected Goals (xG). Atlético Madrid mencatatkan xG sebesar 2.31, jauh melampaui Real Madrid yang hanya 0.58. Angka ini dengan jelas menunjukkan bahwa kualitas peluang yang diciptakan Atlético jauh lebih tinggi dibandingkan Real Madrid, yang kesulitan menghasilkan ancaman nyata.
Angka-angka disiplin juga menonjolkan intensitas derby: Atlético melakukan 17 pelanggaran dan menerima 5 kartu kuning, sedikit lebih banyak dari Real Madrid yang mencatatkan 14 pelanggaran dan 4 kartu kuning.
Komentar Pelatih
Xabi Alonso (Pelatih Real Madrid):
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Alonso menyatakan, "Kami tidak bermain baik, baik secara kolektif maupun dalam tekanan. Kami tidak berada di level yang seharusnya. Ini adalah kekalahan yang menyakitkan, dan kami harus mengambil pelajaran serius dari hasil ini. Kami kurang greget, dan kekalahan ini memang pantas."
Diego Simeone (Pelatih Atlético Madrid):
Simeone memuji kinerja timnya. "Para pemain menunjukkan intensitas dan semangat yang kami harapkan. Kami mampu memanfaatkan momen krusial, terutama di babak kedua. Julián [Álvarez] memberikan penampilan yang fantastis, gol-golnya sangat penting untuk kemenangan ini."
Sumber: Opta, Espn, Mundo Deportivo
#RealMadrid #AtleticoMadrid #GolAlvarez #HasilPertandingan #KomentarPelatih
0 Komentar